Pernahkah Anda mengonsumsi Jus Mengkudu? Jika ya, sebaiknya kebiasaan tersebut dihentikan. Itu dapat membahayakan kesehatan bila dikonsumsi dalam waktu relatif lama.
Secara
tradisi, banyak orang mengonsumsi mengkudu dengan cara membuatnya dalam
bentuk jus. Buah dipetik dari pohonnya, dibiarkan berminggu-minggu
sampai lembek atau benyek, lalu diblender sehingga berbentuk sari
mengkudu.
Meskipun aromanya sangat bau, sebagian orang rela melakukannya demi manfaat yang dihasilkan jus mengkudu.
Sebagian orang merasakan manfaatnya dan meneruskan kebiasaan ini.
Mereka mengolahnya dengan beberapa kali filterisasi, membuang kandungan
busa dari proses blenderisasi.
Merasakan manfaatnya?
Tunggu dulu. Anda mungkin merasakan sedikit manfaatnya. Tetapi bila
kebiasaan mengolah sendiri dan mengonsumsinya langsung berlangsung lama,
dapat dipastikan kerusakan sel pencernaan akan terjadi. Selain itu,
kerusakan yang lainnya bisa mengikut.
Hakikat Pohon Mengkudu
Mengkudu
adalah masuk dalam varian medical plant. Dengan demikian buah mengkudu
adalah jenis buah untuk obat-obatan. Ini yang membedakannya dengan
jenis buah yang dikategorikan "super fruit".
Pohon
mengkudu dapat tumbuh liar, di manapun. Ia adalah pohon yang dapat
hidup di manapun dan akan menghisap (tanpa filter) semua yang ada di
sekelilingnya, termasuk dari tanah maupun udara. Karena itu, buah ini
akan sangat bau sebab ia sesungguhnya menghisap "racun-racun" yang ada
di sekitarnya. Selain itu, bagian tertentu dari buah ini memiliki
kandungan busa yang cukup tinggi. Kandungan busa ini dapat membersihkan
lapisan usus, sehingga usus terkikis dan tipis.
Berbahaya
sekali. Ya, sangat berbahaya karena sesungguhnya kandungan yang ada di
dalamnya mengandung "racun". Racun inilah yang akan masuk ke dalam
tubuh. Jika pohonnya tumbuh di sekitar selokan, makan racun-racun dari
limbah rumah tangga yang akan ia serap. Jika pohonnya tumbuh di dekat
penampungan kotaran, ia juga menyerap yang demikian. Jika ia tumbuh di
pinggir jalan raya, ia akan menghisap polusi dari berbagai asap
kendaraan atau pabrik.
Proses pengolahannya juga sangat perlu diperhatikan...Jadi, stop mengonsumsi jus mengkudu mulai hari ini.
Jus Noni Tahiti
Jus mengkudu yang diproduksi Tahitian Noni
harus dibedakan. Perbedaan pertama adalah jenis mengkudunya. Varian
yang tumbuh liar di kepulauan French Polynesia ini adalah Morinda
Citrifolia. Melalui penelitan yang dilakukan Dr. Scott Gerson, dari 80
genus Morinda di dunia, genus Citrifolia adalah yang paling unggul
kandungannya. Jenis ini hanya ada dan tumbuh di tiga daratan: Tahiti,
Hawai, India.
Kedua, kepulauan Tahiti terdiri dari
pulau-pulau kecil di samudera Pasific. Daratan pulau-pulau ini berasal
dari gempa bawa laut. 75 % daratannya berada di bawah garis permukaan
air lau. Dengan demikian, kandungan mineral daratannya cukup tinggi.
Dengan dataran yang terjal dan bergunung-gunung, masyarakat yang tinggal
hampir hidup menyatu dengan alam, tanpa kendaraan layaknya di kota atau
desa. Dengan demikian, alamnya sangat "pristine".
Ketiga, Tahitian Noni International
adalah perusahaan pertama di dunia yang mengolah mengkudu menjadi
minuman kesehatan. Perusahaan ini adalah satu-satunya perusahaan di
dunia yang memiliki laboratorium terlengkap untuk mengkudu.
Keempat,
perusahaan ini berdiri dengan pilar: "Aman, Terstandarisasi, Alami,
Terbukti Secara Ilmiah (Science Proven), dan Uji Klinis". Dengan pilar
yang ada ini, Jus Mengkudu Tahiti dipastikan aman dan memiliki efek
positif. Uji Klinis dan Hak Patent yang dimiliki Tahitian Noni terus
bertambah. Sebagai berita terupdate, saat ini Juice Tahitian Noni telah
memiliki 26 Uji Klinis dan 74 Hak Patent International.
Berhentilah konsumsi Jus Mengkudu buatan Anda dan perusahaan yang belum memiliki standar di atas. Konsumsilah Jus Mengkudu Tahiti atau yang dikenal dengan Tahitian Noni Juice.