Selasa, 05 Maret 2013

Stop Konsumsi Jus Mengkudu

Jus Mengkudu Noni
Pernahkah Anda mengonsumsi Jus Mengkudu?  Jika ya, sebaiknya kebiasaan tersebut dihentikan.  Itu dapat membahayakan kesehatan bila dikonsumsi dalam waktu relatif lama.

Secara tradisi, banyak orang mengonsumsi mengkudu dengan cara membuatnya dalam bentuk jus.  Buah dipetik dari pohonnya, dibiarkan berminggu-minggu sampai lembek atau benyek, lalu diblender sehingga berbentuk sari mengkudu.

Meskipun aromanya sangat bau, sebagian orang rela melakukannya demi manfaat yang dihasilkan jus mengkudu.  Sebagian orang merasakan manfaatnya dan meneruskan kebiasaan ini.  Mereka mengolahnya dengan beberapa kali filterisasi, membuang kandungan busa dari proses blenderisasi.

Merasakan manfaatnya?  Tunggu dulu.  Anda mungkin merasakan sedikit manfaatnya.  Tetapi bila kebiasaan mengolah sendiri dan mengonsumsinya langsung berlangsung lama, dapat dipastikan kerusakan sel pencernaan akan terjadi.  Selain itu, kerusakan yang lainnya bisa mengikut.


Hakikat Pohon Mengkudu

Mengkudu adalah masuk dalam varian medical plant.  Dengan demikian buah mengkudu adalah jenis buah untuk obat-obatan.  Ini yang membedakannya dengan jenis buah yang dikategorikan "super fruit".

Pohon mengkudu dapat tumbuh liar, di manapun.  Ia adalah pohon yang dapat hidup di manapun dan akan menghisap (tanpa filter) semua yang ada di sekelilingnya, termasuk dari tanah maupun udara.  Karena itu, buah ini akan sangat bau sebab ia sesungguhnya menghisap "racun-racun" yang ada di sekitarnya.  Selain itu, bagian tertentu dari buah ini memiliki kandungan busa yang cukup tinggi.  Kandungan busa ini dapat membersihkan lapisan usus, sehingga usus terkikis dan tipis.

Berbahaya sekali.  Ya, sangat berbahaya karena sesungguhnya kandungan yang ada di dalamnya mengandung "racun".  Racun inilah yang akan masuk ke dalam tubuh.  Jika pohonnya tumbuh di sekitar selokan, makan racun-racun dari limbah rumah tangga yang akan ia serap.  Jika pohonnya tumbuh di dekat penampungan kotaran, ia juga menyerap yang demikian.  Jika ia tumbuh di pinggir jalan raya, ia akan menghisap polusi dari berbagai asap kendaraan atau pabrik.

Proses pengolahannya juga sangat perlu diperhatikan...Jadi, stop mengonsumsi jus mengkudu mulai hari ini.

Tahitian Noni Juice
Jus Noni Tahiti
Jus mengkudu yang diproduksi Tahitian Noni harus dibedakan.  Perbedaan pertama adalah jenis mengkudunya.  Varian yang tumbuh liar di kepulauan French Polynesia ini adalah Morinda Citrifolia.  Melalui penelitan yang dilakukan Dr. Scott Gerson, dari 80 genus Morinda di dunia, genus Citrifolia adalah yang paling unggul kandungannya.  Jenis ini hanya ada dan tumbuh di tiga daratan: Tahiti, Hawai, India.

Kedua, kepulauan Tahiti terdiri dari pulau-pulau kecil di samudera Pasific.  Daratan pulau-pulau ini berasal dari gempa bawa laut.  75 % daratannya berada di bawah garis permukaan air lau.  Dengan demikian, kandungan mineral daratannya cukup tinggi.  Dengan dataran yang terjal dan bergunung-gunung, masyarakat yang tinggal hampir hidup menyatu dengan alam, tanpa kendaraan layaknya di kota atau desa.  Dengan demikian, alamnya sangat "pristine".

Tahitian Noni Indonesia
Ketiga, Tahitian Noni International adalah perusahaan pertama di dunia yang mengolah mengkudu menjadi minuman kesehatan.  Perusahaan ini adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang memiliki laboratorium terlengkap untuk mengkudu.

Keempat, perusahaan ini berdiri dengan  pilar: "Aman, Terstandarisasi, Alami, Terbukti Secara Ilmiah (Science Proven), dan Uji Klinis".  Dengan pilar yang ada ini, Jus Mengkudu Tahiti dipastikan aman dan memiliki efek positif.  Uji Klinis dan Hak Patent yang dimiliki Tahitian Noni terus bertambah.  Sebagai berita terupdate, saat ini Juice Tahitian Noni telah memiliki 26 Uji Klinis dan 74 Hak Patent International.

Berhentilah konsumsi Jus Mengkudu buatan Anda dan perusahaan yang belum memiliki standar di atas.  Konsumsilah Jus Mengkudu Tahiti atau yang dikenal dengan Tahitian Noni Juice.